Senin, 27 Oktober 2008

SISTEM SKS ---- Mengapa Diperlukan?


Mengapa Perlu Sistem SKS?

  1. Alasan Yuridis tentang Standar Nasional Pendidikan dalam Pasal 11 Ayat 3 menyatakan bahwa beban belajar untuk SMA pada jalur pendidikan formal kategori mandiri dinyatakan dalam satuan kredit semester.
  2. Alasan Pedagogis-Logis
    Kebutuhan, minat dan potensi peserta didik lebih terakomodasi karena mereka dapat menentukan beban belajar dan memilih mata pelajaran secara mandiri.Kecepatan dan gaya belajar peserta didik yang bervariasi dapat dilayani dan berlangsung secara alami.

Apa itu Sistem SKS?
Sistem Satuan Kredit Semester (SKS) adalah system penyelenggara an program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan (Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi bab III).Beban belajar setiap mata pelajaran dinyatakan dalam Satuan Kredit Semester (SKS).

Mata pelajaran dikelompokkan menjadi :

  1. Mata Pelajaran Umum
  2. Mata Pelajaran Wajib
  3. Mata Pelajaran Pilihan


Muatan Lokal yang disediakan adalah :

  1. Pendidikan Lingkungan Hidup
  2. Sinematografi
  3. Robotik

Kegiatan pengembangan diri terbagi :

  • Kegiatan ekstrakurikuler
  • Layanan bimbingan konseling
  • Kegiatan pembiasaan

Bagaimana Penyelenggaraan Sistem SKS?

1. Sistem Pembelajaran

  • Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi
  • Kegiatan tatap muka
  • Kegiatan tugas terstruktur
  • Kegiatan tugas mandiri

1. SKS diartikan sebagai :

a. 1 jam pelajaran tatap muka terjadwal
b. 1 jam pelajaran tugas terstruktur terjadwal
c. 1 jam pelajaran tugas mandiri tidak terjadwal

Strategi pembelajaran dengan system moving class, yang artinya peserta didik berpindah (moving) dari satu kelas ke kelas yang lainnya sesuai mata pelajaran yang diikuti.

2. Sistem Penilaian

  • Penilaian menggunakan acuan criteria dengan batas minimal pencapaian ketuntasan sebesar 75%
  • Penilaian terdiri dari penilaian proses dan penilaian hasil.
  • Penilaian proses adalah penilaian untuk mengetahui pencapaian kompetensi melalui tes formatif (ulangan harian), pengamatan sikap, untuk kerja secara individual maupun kelompok, tugas, penilaian produk/proyek, dan/atau portofolio.
  • Penilaian hasil adalah penilaian untuk mengetahui pencapaian kompetensi melalui ujian tertulis pada tengah semester dan akhir semester.
  • Peserta didik yang belum tuntas berhak mengikuti remedial, yang dilakukan sepanjang waktu sampai akhir semester dan yang sudah tuntas berhak mendapatkan pengayaan, serta adanya program percepatan/enrichment.

3. Sistem Penetapan Beban Belajar dan Pemilihan Mata Pelajaran

  • Penetapan Beban Belajar
    a) Beban belajar per semester antara 20 SKS sampai dengan 24 SKS
  • b) Khusus Siswa Cerdas Istimewa (SCI) beban belajar sebanyak 32 SKS per semester.

4. Pemilihan Mata Pelajaran

  • Semester 1 disebut pilihan terbatas, semester 2 disebut pilihan terbimbing semester 3 dan seterusnya disebut pilihan diperluas.
  • Pilihan terbatas artinya menu atau paket mata pelajaran ditentukan oleh sekolah dan diberlakukan untuk seluruh peserta didik yaitu 10 mata pelajaran.
  • Pilihan terbimbing artinya menu atau paket mata pelajaran yang pemilihannya dibimbing oleh Penasihat Akademik peserta didik.
  • Pilihan diperluas artinya menu atau paket mata pelajaran kekhasan program dapat dikayakan dengan menu/paket mata pelajaran lintas program
  • Peminatan pilihan program IPA mensyaratkan nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran Fisika 1, Kimia1, Biologi1, minimal 75% sedangkan peminatan program IPS mensyaratkan nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran Ekonomi 1, Sosiologi 1, Geografi 1 minimal 75%. Batas akhir klasifikasi peserta didik ke dalam program IPA atau program IPS sampai akhir semester 2.

5. Pedoman Kelulusan

  • Mengumpulkan/menyelesaikan sekurang-kurangnya 116 SKS.
  • 90% mata pelajaran yang diikuti mencapai batas minimal ketuntasan dengan 10% mata pelajaran yang tidak mencapai batas ketuntasan, yang bukan merupakan mata pelajaran cirri khas program, dan indeks Prestasi Kumulatif minimal 2,70.
  • Memiliki sikap baik
  • Lulus Ujian sekolah
  • Lulus Ujian Nasional
  • Sejak Kapan SKS Dilaksanakan?
    Mengacu pada rencana jangka menengah, rencana penyelenggaraan 5 tahun merupakan kurun waktu bagi r-SMABI untuk menjadi Sekolah yang mandiri, dengan target sebagai berikut.
  • Tahun Pertama : adanya kelas rintisan bertaraf internasional.
  • Tahun ke dua : menggunakan strategi moving class.
  • Tahun ke tiga : rintisan Sistem SKS tahun pertama.
  • Tahun ke empat : rintisan Sistem SKS tahun kedua.
  • Tahun ke lima : rintisan Sistem SKS tahun ketiga

Beberapa Konsekuensi Pelaksanaan Sistem SKS

  • Tidak ada kenaikan kelas.
  • Pendidikan dapat ditempuh secara cepat selama 2 tahun, secara normal selama 3 tahun dan secara lambat selama 4 tahun, serta maksimal selama 5 tahun.
  • Peserta didik akan didampingi oleh Penasehat Akademik selama menempuh pendidikan.

SURAT

Subdit Kelembagaan Sekolah

Direktorat PSMA telah membuat web http://psb-psma.org/ sebagai Pusat Sumber Belajar Dit. PSMA yang pembuatnya dibayar dengan uang negara. Visi-misi web ini antara lain untuk meningkatkan kesadaran dan kemauan serta kemampuan guru SMA dalam memanfaatkan sarana TIK dan website sebagai sumber belajar dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Para peserta bimtek babu telah diajari cara membuat bahan ajar menggunakan TIK dan diajari mendaftar menjadi anggota web psb ini dan bagaimana sharing filenya. Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan babu adalah terwujudnya web psb yang aktif dari para adminnya dan peran aktif dari anggotanya.

Bapak/Ibu Kepala Sekolah supaya mendorong mereka untuk berperan aktif membuat bahan ajar dan berbagi pada yang lain. Hal terpenting suksesnya web itu bukan masalah teknis, namun masalah terbesar adalah pengguna dan sikap pengguna. Tidak perlu kendaraan sebagus Jaguar dan Audi yang penuh instrumen teknologi tinggi namun dikendarai oleh sopir bajaj dan melaju di jalan berlubang serta becek. Memakai kijang inova yang dikendarai oleh sopir pribadi dan mempunyai sim A serta melaju di jalan TOL akan terasa lebih nikmat dan cepat.

Keberhasilan web ini diperlukan kesadaran dan keiklasan untuk berbagi dan kesadaran etika bagi para menguduh file. Berbagi file kepada teman-teman sendiri ilmunya tidak akan habis dan berkurang, tetapi orang yang pelit membagi ilmunya justru tidak akan berkembang, merasa dirinya hebat serta ada kecenderungan orang lain jangan sampai mengetahui apa-apa, sikap ini bukan cara bersaing secara positif. Ditumbuhkan etika bagi para pengunduh file, jangan sampai karya tersebut diaku miliknya sendiri dengan mengganti halaman halaman depan dan belakang, sebaliknya dikatakan darimana sumbernya dan dijadikan templet (mal) untuk berkarya hal sejenis yang lebih baik.
Mari kita tagih bersama dari para peserta yang ikut bimtek kemarin, mereka dikirim dengan biaya negara dan menggunakan laptop yang dibeli dari uang negara. Ditambah lagi keberangkatang mereka mungkin menimbulkan kecemburuan teman-teman guru lainnya. Kita tagih pula peran aktif para sekolah yang telah ditunjuk dan diberi uang oleh negara sebagai sekolah PSB. Serta peran lebih aktif lagi bagi para JPB psb ini.

more??? >>> ( click here http://psb-psma.org/ ))

UNDANGAN

UNDANGAN UNTUK 1000 GURU INDONESIA

Bila anda adalah guru dan kepala sekolah dari tingkat TK sampai SMA serta institutsi nasional dan internasional yang bergerak di bidang pendidikan, segera daftarkan diri Anda untuk mengikuti:

KONGRES GURU INDONESIA (KGI) 2008
27-28 NOVEMBER 2008
BALAI KARTINI, JAKARTA

THINK GLOBAL ACT LOCAL


Pembicara
Ahli pendidikan, institusi nasional dan internasional yang bergerak di bidang pendidikan, di antaranya:
  1. Dr. Baedhowi M.Si, Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Depdiknas
  2. H.E Dr. Edilberto C.. de Jesus, Presiden Southeast Asian Ministers of Education Council (SEAMEO)
  3. Prof. Dr. Edy Tri Baskoro, Anggota Badang Nasional Standar Pendidikan (BNSP)
  4. Prof.. S. Gopinathan, Wakil Dekan, Pusat Riset untuk Padagogi & Praktek Pendidikan NIE, NTU, Singapura
  5. Jim Dellit, Peneliti Senior Divisi Ilmu Pendidikan, Seni & Sosial, University of South Australia
  6. Dr. Jonathan Parapak, M.Eng.Sc, Rektor Universitas Pelita Harapan
  7. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Rektor UIN Syarif Hidayatullah
  8. Prof. Dr. Libby Cohen, Profesor Emerita, Universitas Southern Maine , Amerika

Kegiatan Utama

  1. Dua hari kongres
    Rp 600.000 per peserta untuk paket konferensi, sertifikat, makan siang & rehat kopi serta shuttle bus dari hotel tertentu. (Harga tidak termasuk akomodasi)
    100 peserta pertama cukup membayar Rp 400.000
  2. Pameran pendidikan
    Rp 5.500.000 per booth untuk dua hari
    Sebuah booth ukuran 2x3 m2 termasuk 1 meja, 2 kursi, listrik 2 amper dan penerangan.

    Pembayaran kegiatan utama dapat dilakukan di:
    1. Transfer bank:
    Bank BCA KCP Bursa Efek Jakarta
    Nama rekening Yayasan Putera Sampoerna
    Nomor rekening 458-301-0222

    2. Kartu kredit Visa atau Master (syarat dan ketentuan berlaku)

    Formulir pendaftaran dan slip pembayaran mohon dikirim melalui fax ke 021- 577-2276 ; 559-601-79

    Registrasi and Informasi
    Alma
    Sekretariat KGI 2008
    Sampoerna Foundation Teacher Institute
    Tower A, lantai 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 45, Jakarta 12930
    Telp. 021-9127-6545 ; 021-5772275
    Fax. 021-5772276 ; 021-559-601- 79
    E-mail: http://us.mc575.mail.yahoo.com/mc/compose?to=info.TI@sampoernafoundation.org atau http://us.mc575.mail.yahoo.com/mc/compose?to=alma@pharma-pro.com

INFO r-SMABI

TENTANG FASILITATOR & BEASISWA
Jakarta, September 2008

A. Sesuai surat Direktur PSMA No. 1123/C4/KU/2008 tanggal, 22 September 2008 bhw dana
transportasi koordinator program untuk ikut workshop, dapat di alihkan utk 3 hal, yaitu :
  1. penyesuaian bayar honor dan transportasi koord. fasilitator.
  2. penyiapan data/ dokumen RSMABI. dan
  3. sosialisasi program serta administrasi.

B. Biaya Rakor kepala sekolah dan koordinator fasilitator bulan agustus di Yogyakarta merupakan beban Direktorat P.SMA.

C. Bentuk fisik untuk program beasiswa RSMABI, antara lain :

  1. Surat keputusan Kepala Sekolah yang isinya menyebut nama siswa yang berhak mendapatkan beasiswa dan besarnya beasiswa perbulan selama 1 tahun pelajaran 2008/2009,
  2. Tanda terima/ kuitansi beasiswa perbulan/persiswa. Tentu saja, perlu diawali dengan seleksi administasi oleh sekolah, bahkan kalau perlu dirapatkan oleh kepala sekolah dan dewan pendidik.

    Sumber:

Iye Hasan

Dit. Pengembangan SMA


Minggu, 26 Oktober 2008

YUK.... LIAT-LIAT CAMBRIDGE.....

Preliminary English Test (PET)
PET is an exam for people who can use everyday written and spoken English at an intermediate level. It covers all four language skills — reading, writing, listening and speaking. Preparing for the exam is a popular way to develop and improve your language skills because it provides practical language practice in a variety of everyday work, study and leisure situations.
PET reflects the use of language in real life, such as understanding signs and announcements, and is accepted by many employers as proof of ability to use English in clerical, secretarial or managerial jobs. It is also widely accepted for use in jobs where spoken English is necessary such as tourism, retail, construction, manufacturing and engineering.

(berkunjung? === klik disini http://www.cambridgeesol.org/exams/general-english/pet.html))

DEBATPEDIA == Links and Sources

Teaching Resources: In the Classroom
Teachers trained by IDEA have used debate to teach a wide range of subjects, from foreign languages, history, and literature, to social sciences, natural sciences, and mathematics. Because debate teaches students to evaluate evidence, to form their own opinions based on research rather than knee-jerk reactions, and to present their views clearly and persuasively, it imparts skills that are useful in virtually any field of study. Because students work together in teams to prepare their arguments, debate teaches the virtues of cooperation and, once the debate itself begins, friendly competition. Most importantly, debate gives students a sense of purpose to their learning and an occasion to put their knowledge into action.
Goals of Using Debate in the Classroom:-Engage students in the subject matter -Operationalize the issues of the subject matter -Create advocacy-oriented education -Teach persuasion skills -Teach critical thinking -Create positive classroom atmosphere -Create new patterns of knowledge -Have fun
See iDebate Press for information on how you can order this book.

>>>>> more??? (click here<<http://www.idebate.org/teaching/classroom.php))

DEBATPEDIA

Grade Level(s): 9, 10, 11, 12

Subject(s) : Language Arts/Debate
OVERVIEW : Debate students need to understand that how they say something is
just as important as what they say. Making effective persuasive
arguments by dealing with stage fright will bring success to every
debate team.

PURPOSE : The purpose of this lesson is to improve debating skills by confronting
stage fright, thereby, allowing the debater to effectively present
winning arguments.
OBJECTIVES:
Students will be able to:
  1. Understand the frustration of wanting to speak yet being afraid to speak.
  2. Define stage fright.
  3. Realize that the fear of speaking is natural and even helpful.
  4. List common stage fright symptoms.
  5. Recall their own experiences with stage fright.
  6. Recognize their speaker strengths and weaknesses.
  7. Develop ways to control and direct their fear of speaking.

RESOURCES/MATERIALS : Tape recorder and video camera
ACTIVITIES AND PROCEDURES :

  1. During class discussion, define and explain stage fright using specific examples. ( Vocal pauses, shaking limbs, dry mouth, voice volume too soft or loud, rate of speaking too fast or slow, shifty eye contact, monotone delivery, slouched poise, awkward gestures, body swaying etc. )
  2. Have the students recall and list their own experiences with stage fright.
  3. Share these written experiences verbally with the entire class.
  4. STEPS :
  • Divide the class into groups with a combination of advanced and novice debaters in each group.
  • Give them each a list of 3 groups of impromptu topics. Examples - Concrete words - Xmas tree, plane, skates. Abstract words - sorrow, joy, hope Quotations
  • The students will pick a word and take turns speaking about that word in front of their small group.
  • They will do this 3 times with one concrete word, abstract word and quotation.
  • The advanced speakers in each group will give a helpful and kind verbal critique of each novice speaker. The advanced speakers will congratulate them on their speaking strengths and give suggestions to improve their stage fright weaknesses.
  • The beginning speakers should list on paper their speaker strengths and weaknesses and suggestions for improvement.

5. On a follow-up day, activity 4 could be repeated in front of the entire class.

6. On a follow-up day, activity 4 could be implemented with tape player or video camera.

TYING IT ALL TOGETHER:

Your class, teacher and debate judges want you to do well. Every debater, novice or advanced, is nervous and must constantly deal with stage fright. Emphasize your strengths and work on needed improvements.

Practice, practice, practice! Success will follow